Tugas Mandiri 04
Critical Review Implementasi Circular Economy di Indonesia
Nama: Ali Haidar
NIM: 41624010003
1. IDENTIFIKASI SUMBER
Judul: Roadmap Ekonomi Sirkular Indonesia 2024–2045
Penulis: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI
Tahun: 2023
Sumber: Laporan resmi Bappenas Republik Indonesia
2. RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan ini disusun oleh Bappenas sebagai panduan strategis implementasi circular economy (CE) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan target net zero emission 2060. Tujuannya adalah mengidentifikasi potensi ekonomi sirkular di lima sektor prioritas: manufaktur, konstruksi, makanan dan minuman, elektronik, serta tekstil.
Metodologi yang digunakan meliputi analisis sistem ekonomi nasional, proyeksi data makroekonomi, dan simulasi kebijakan berbasis model input-output analysis.
Temuan utama menunjukkan bahwa penerapan CE berpotensi meningkatkan PDB nasional hingga 593 triliun rupiah dan menciptakan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2045. Implementasi juga dapat menurunkan emisi karbon sebesar 126 juta ton CO₂ ekuivalen dibandingkan skenario business-as-usual.
3. ANALISIS PRINSIP CIRCULAR ECONOMY
-
Rethink: Pemerintah mendorong transisi model bisnis linear menjadi sirkular melalui insentif inovasi dan investasi hijau.
-
Reduce: Penerapan efisiensi energi dan sumber daya di sektor industri, seperti pengurangan limbah produksi hingga 20% di sektor tekstil dan elektronik.
-
Reuse: Penguatan ekosistem produk daur ulang, termasuk program product take-back dan remanufacturing di industri otomotif dan elektronik.
-
Recycle: Pengembangan fasilitas material recovery dan sistem pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan pelaku UMKM daur ulang.
-
Recover: Pemanfaatan limbah organik dan residu industri sebagai sumber energi alternatif melalui teknologi waste-to-energy.
Secara umum, penerapan prinsip 5R dalam roadmap ini bersifat integratif, meskipun dominasi masih kuat pada aspek recycle dan reduce dibanding recover.
4. EVALUASI KRITIS
Kelebihan: Laporan ini memiliki kekuatan dalam pendekatan sistemik dan berbasis data nasional, serta memberikan proyeksi ekonomi yang konkret. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil digambarkan secara komprehensif.
Kelemahan: Belum ada rencana implementasi detail per sektor dan mekanisme pembiayaan yang jelas untuk mendorong adopsi di industri kecil dan menengah. Selain itu, aspek edukasi publik dan perubahan perilaku konsumsi masih kurang diuraikan.
Relevansi dengan Indonesia: Sangat relevan karena memberikan arah kebijakan nyata bagi transisi ekonomi hijau nasional, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan visi Indonesia Emas 2045.
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Roadmap Ekonomi Sirkular Indonesia 2024–2045 menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ekonomi rendah karbon dan berdaya saing tinggi. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor, dukungan regulasi yang konsisten, serta keterlibatan aktif dunia usaha dan masyarakat.
Rekomendasi utama adalah memperkuat implementasi di tingkat daerah, memperluas program insentif fiskal untuk inovasi hijau, dan meningkatkan literasi masyarakat terhadap nilai ekonomi sirkular sebagai gaya hidup baru.
Komentar
Posting Komentar