Tugas Terstruktur 6
Penerapan Awal Life Cycle Assessment (LCA) Proses Pencucian Pakaian di Rumah
1. Tujuan Studi (Goal)
Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai potensi dampak lingkungan dari kegiatan mencuci pakaian di rumah menggunakan mesin cuci otomatis.
Fokus utama analisis adalah untuk:
-
Mengidentifikasi tahapan yang paling berkontribusi terhadap konsumsi energi, air, dan bahan kimia (detergen).
-
Memberikan dasar bagi peningkatan efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan pada aktivitas rumah tangga.
2. Unit Fungsional
1 siklus pencucian penuh menggunakan mesin cuci otomatis, dengan beban cucian ±5 kilogram pakaian kotor.
Unit fungsional ini dipilih karena mewakili satu proses pencucian standar yang mudah diukur dari segi penggunaan air, energi listrik, dan detergen.
3. Lingkup Studi (Scope)
-
Jenis Analisis: Cradle-to-grave, mencakup seluruh tahapan mulai dari penyediaan air dan listrik hingga pembuangan air limbah hasil pencucian.
-
Batas Sistem:
Termasuk: -
Produksi dan distribusi listrik serta air bersih yang digunakan dalam pencucian.
-
Produksi dan konsumsi detergen.
-
Proses pencucian di mesin (termasuk pemanasan air dan pengeringan).
-
Pembuangan air limbah ke saluran rumah tangga.
Dikecualikan: -
Produksi dan perawatan mesin cuci.
-
Transportasi pengguna ke tempat laundry (karena konteksnya pencucian di rumah).
4. Diagram Sistem dan Batas Sistem
Diagram Alir Proses Pencucian Pakaian di Rumah (Cradle-to-Grave)
[Penyediaan Air Bersih]
│
▼
[Produksi & Distribusi Listrik]
│
▼
[Produksi Detergen]
│
▼
[Proses Pencucian di Mesin Cuci]
├── Input: Air, Listrik, Detergen, Pakaian Kotor
└── Output: Pakaian Bersih, Air Limbah, Emisi Energi
│
▼
[Pembuangan Air Limbah]
└── Output: Limbah cair, residu kimia, mikroplastik
──────────────────────────────────────────────
←────────────── Batas Sistem ───────────────→
5. Inventaris Awal Input–Output Utama
| Tahap | Input Utama | Output Utama |
|---|---|---|
| Penyediaan Air Bersih | Air baku, energi pompa | Air bersih, emisi CO₂ dari energi listrik |
| Produksi & Distribusi Listrik | Bahan bakar fosil, energi primer | Listrik, emisi CO₂, SO₂ |
| Produksi Detergen | Bahan kimia surfaktan, energi, air | Detergen cair, limbah cair industri |
| Proses Pencucian | Air (80–100 L/siklus), listrik (0,5–1 kWh), detergen (50 mL) | Pakaian bersih, air limbah sabun, emisi panas |
| Pembuangan Air Limbah | Air limbah, saluran pembuangan | Limbah cair mengandung surfaktan, mikroplastik, residu fosfat |
Kesimpulan Awal
Hasil inventaris menunjukkan bahwa tahap proses pencucian merupakan penyumbang dampak lingkungan terbesar, terutama akibat penggunaan listrik untuk pemanasan air dan air dalam jumlah besar.
Tahap pembuangan air limbah juga berpotensi mencemari lingkungan karena adanya surfaktan dan mikroplastik dari serat pakaian sintetis.
Upaya pengurangan dampak dapat dilakukan dengan:
-
Menggunakan mesin cuci hemat energi (efisiensi tinggi).
-
Menggunakan detergen ramah lingkungan tanpa fosfat.
-
Mencuci pakaian dalam jumlah penuh (optimal load) untuk menghemat air dan listrik.
-
Mengeringkan pakaian secara alami tanpa mesin pengering.
Komentar
Posting Komentar