TUGAS TERSTRUKTUR 07
Penilaian Dampak Lingkungan Berdasarkan Hasil LCI
Produk yang Dianalisis
Baterai lithium-ion pada smartphone (kapasitas ±4000 mAh)
Identifikasi dan Analisis Kategori Dampak Lingkungan (LCIA)
Tabel Analisis Dampak Lingkungan
| Kategori Dampak | Data Input Terkait (LCI) | Potensi Dampak Lingkungan |
|---|---|---|
| Global Warming Potential (GWP) | Konsumsi listrik ±45–60 kWh selama proses produksi baterai; penggunaan energi fosil pada pengisian dan manufaktur | Emisi CO₂ dari pembangkit listrik berkontribusi signifikan terhadap pemanasan global. Produksi baterai lithium-ion dikenal sebagai salah satu tahapan dengan jejak karbon tinggi dalam siklus hidup smartphone. |
| Human Toxicity | Penggunaan bahan kimia seperti lithium hexafluorophosphate (LiPF₆), kobalt, nikel; limbah proses manufaktur | Paparan bahan beracun berpotensi membahayakan kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar jika limbah tidak dikelola dengan baik. Risiko meningkat pada tahap produksi dan pembuangan baterai akhir masa pakai. |
| Resource Depletion | Penggunaan sumber daya tak terbarukan: lithium, kobalt, nikel | Eksploitasi bahan tambang menyebabkan penurunan cadangan sumber daya alam, degradasi lahan, serta ketergantungan pada bahan kritis yang ketersediaannya terbatas secara global. |
Interpretasi dan Pembahasan
Kategori Dampak Paling Signifikan
Dari ketiga kategori di atas, Global Warming Potential (GWP) merupakan dampak paling signifikan. Alasannya jelas:
-
Produksi baterai membutuhkan energi tinggi
-
Sumber energi masih didominasi bahan bakar fosil
-
Skala produksi masif mengikuti permintaan smartphone global
Kalau kamu menganggap dampak baterai kecil karena ukurannya kecil, itu kesalahan berpikir klasik. Yang dihitung LCA bukan ukuran produk, tapi intensitas energi dan material per unit fungsi.
Rekomendasi Pengurangan Dampak
-
Penggunaan Energi Terbarukan
Mengalihkan sumber listrik manufaktur ke energi terbarukan (PLTS atau PLTA) untuk menurunkan emisi CO₂ secara signifikan. -
Desain untuk Daur Ulang (Design for Recycling)
Mendesain baterai agar lebih mudah dibongkar dan didaur ulang, sehingga logam berharga seperti lithium dan kobalt dapat dipulihkan. -
Substitusi Material Kritis
Mengurangi ketergantungan pada kobalt dengan mengembangkan baterai berbasis LFP (Lithium Iron Phosphate) yang lebih stabil dan ramah lingkungan.
Kesimpulan Singkat
Berdasarkan analisis LCIA, baterai lithium-ion pada smartphone memiliki dampak lingkungan yang signifikan terutama pada aspek pemanasan global, toksisitas manusia, dan deplesi sumber daya. Upaya mitigasi harus difokuskan pada efisiensi energi, pemilihan material alternatif, serta sistem daur ulang yang terintegrasi dalam desain produk.
Komentar
Posting Komentar