TUGAS TERSTRUKTUR 09

 

Analisis Desain Produk dengan Prinsip Design for Environment (DfE)

Periode: 20–26 November 2025

Kelompok: (Ali Haidar)
(Mahardika Dwi Atmaja)
(M. Rayhan Ibrahimovich)


1. Pemilihan Produk

Produk yang dianalisis adalah charger smartphone (kepala charger USB) yang umum digunakan untuk mengisi daya ponsel. Produk ini mudah ditemukan, digunakan setiap hari, dan memiliki siklus hidup yang relatif singkat akibat perkembangan teknologi dan kerusakan fisik.


2. Analisis Desain Awal

Fungsi Utama

Mengubah arus listrik AC menjadi DC untuk mengisi daya baterai smartphone.

Material yang Digunakan

  • Casing: Plastik ABS

  • Komponen internal:

    • Tembaga (kumparan)

    • Aluminium (heat sink)

    • Timah solder

    • Papan PCB (fiberglass + resin epoksi)

Karakteristik Desain

  • Ukuran kecil dan ringkas

  • Bentuk monoblok (tertutup rapat)

  • Warna putih atau hitam (dominan)

  • Tidak dirancang untuk dibongkar oleh pengguna

Catatan penting: desain ringkas ini nyaman bagi pengguna, tapi bermasalah di akhir siklus hidup.


3. Identifikasi Masalah Lingkungan (Berdasarkan Prinsip DfE)

a. Material

  • Plastik ABS sulit terurai secara alami

  • Komponen elektronik tercampur permanen → sulit didaur ulang

  • Mengandung logam bernilai (tembaga) yang tidak bisa dipulihkan dengan mudah

b. Produksi

  • Proses manufaktur membutuhkan energi listrik tinggi

  • Penggunaan solder dan resin kimia berpotensi menghasilkan limbah berbahaya

c. Penggunaan

  • Banyak charger tetap terhubung ke stopkontak meskipun tidak digunakan → pemborosan energi (phantom load)

  • Umur pakai relatif pendek akibat panas berlebih atau kabel tidak kompatibel

d. Akhir Siklus Hidup

  • Desain tertutup permanen → tidak bisa diperbaiki

  • Umumnya langsung dibuang sebagai limbah elektronik (e-waste)

  • Tidak ada sistem take-back dari produsen

Ini poin krusial: desain charger memprioritaskan biaya murah dan kepraktisan, bukan keberlanjutan.


4. Rekomendasi Perbaikan Desain (Berbasis Prinsip DfE)

1. Redesign – Desain Modular

Charger dirancang dengan casing yang dapat dibuka dan komponen modular.

  • Memudahkan perbaikan

  • Memperpanjang umur pakai

  • Mengurangi limbah elektronik

2. Reduce – Efisiensi Energi

Menambahkan fitur auto cut-off saat tidak digunakan.

  • Mengurangi konsumsi energi pasif

  • Menurunkan jejak karbon selama fase penggunaan

3. Recycle – Pemilihan Material

Mengganti plastik ABS dengan plastik daur ulang atau bioplastik tahan panas.

  • Mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil

  • Mendukung ekonomi sirkular

(Opsional jika mau terlihat unggul)

4. Recover – Program Take-Back

Produsen menyediakan sistem pengembalian charger rusak untuk didaur ulang.


5. Kesimpulan

Berdasarkan analisis DfE, charger smartphone memiliki kelemahan utama pada aspek material, akhir siklus hidup, dan efisiensi energi saat penggunaan. Dengan penerapan prinsip redesign, reduce, dan recycle, dampak lingkungan produk ini dapat ditekan tanpa mengorbankan fungsi utamanya.

Kalau charger saja masih boros secara desain, bisa dibayangkan skala masalahnya pada jutaan unit yang diproduksi setiap tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mind Map Ali Haidar A07

Tugas Mandiri 1 Ali Haidar 07

Tugas Terstruktur 02